Teman saya pernah cerita di saat dirinya hamil, dia rela merogoh kocek untuk naik taksi online pergi ke dokter kandungan dikarenakan dia dan suami belum punya mobil sewaktu awal-awal menikah. Bayangkan, demi kenyamanan sang ibu dan buah hati, teman saya rela membayar lebih untuk naik taksi online periksa ke dokter kandungan.
Namun pernahkah kalian mengetahui atau membaca berita kalau di belahan bumi lain masih di Nusantara juga, ada saudara-saudara sesama calon ibu yang sedang mengandung dimana mereka kesulitan mendatangi fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas demi mendapat pemeriksaan memadai untuk janin mereka.
Dan para calon ibu yang sedang mengandung dimana mungkin akan sedikit mengalami kesulitan mengakses fasilitas kesehatan yang memadai di saat cuaca tak menentu itu tinggal di beberapa pulau kecil di Provinsi Maluku tepatnya di Kepulauan Banda. Seperti yang kita ketahui bahwa Provinsi Maluku terdiri dari gugusan pulau-pulau. Ada pulau besar dan ada pula pulau-pulau kecil.
Ada dua pulau yang bisa dikatakan termasuk kategori pulau terpencil yaitu Pulau Pisang dan Pulau Hatta. Kalian yang ingin pergi ke kedua pulau tersebut setidaknya harus menaiki perahu motor agar bisa sampai ke tujuan. Begitu juga halnya ketika warga yang berdomisili di Pulau Pisang dan Pulau Hatta jika ingin pergi ke pulau Banda Neira maupun pulau Banda Besar, juga harus naik perahu motor.
Kalau saya ditanya sebagai kapasitas wisatawan, tentu saya akan senang sekali naik perahu motor menuju pulau-pulau kecil tersebut. Rasanya adrenalin saya tertantang, apalagi suasananya kan liburan jadi pasti seru bisa naik perahu motor dengan deburan-deburan ombak yang cukup mendebarkan.
Tapi yang sedang saya bahas saat ini adalah para ibu hamil yang sedang mengalami kondisi medis darurat sehingga harus menuju faskes lebih besar seperti rumah sakit di pulau yang lebih besar seperti Banda Neira dan Banda Besar. Sementara usia kandungan mereka makin rentan untuk bepergian di tengah ombak tinggi dan angin kencang.
Saya yang membayangkannya saja langsung merinding, tidak pernah terbayang seorang calon ibu yang sedang hamil tua harus naik perahu kayu dan rela terombang ambil di lautan luas demi mendapatkan pemeriksaan medis di faskes yang lebih lengkap peralatannya. Bisa dibilang calon ibu itu sedang bertaruh nyawa bersama calon bayinya. Sementara kita sebagai manusia tidak pernah bisa memprediksi alam.
Yang lebih memprihatinkan adalah jika nyawa ibu hamil dan janin tidak tertolong ketika dalam perjalanan menggunakan perahu motor menuju faskes rumah sakit yang lebih lengkap peralatan serta tenaga medisnya.
Berdasarkan hasil long form sensus penduduk tahun 2020 di Provinsi Maluku sendiri Angka Kematian Ibu (AKI) terbilang tinggi yaitu 261 per 100.000 kelahiran hidup. Sementara di Kabupaten Maluku Tengah, Angka Kematian Bayi (AKB) masih tercatat sekitar 27,57 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2020. Meskipun AKB mengalami penurunan namun alangkah lebih baik lagi apabila dapat ditekan jumlahnya menjadi di bawah 10 misalnya.
Faktor jarak, kondisi cuaca yang keras dan kondisi laut yang tak menentu menjadikan akses menuju fasilitas kesehatan di Banda Neira cukup membahayakan, terlebih jika harus membawa ibu hamil.
Melihat kondisi yang cukup memprihatinkan ini membuat seorang dokter muda tergerak hatinya ingin menciptakan terobosan baru yang bisa menolong para ibu hamil dan janin untuk bisa mendapatkan fasilitas kesehatan meskipun berada di pulau terpencil sekalipun.
![]() |
Sumber Gambar: DokPri dr. Ikramsyah Maulana |
Dokter itu adalah dr. Ikramsyah Maulana, seorang dokter muda lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura, Maluku. Bagi dr. Ikram sendiri program USG Keliling bukan hanya sekadar memeriksa kondisi kesehatan ibu hamil, namun juga edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya pelayanan kesehatan.
Program USG Keliling bagian dari pengembangan fasilitas kesehatan dengan membawa alat USG portable dan tenaga medis ke pulau-pulau kecil sesuai jadwal yang telah ditentukan. Para tenaga kesehatan atau tim medis yang akan mendatangi para ibu hamil di pulau-pulau terpencil itu sehingga para ibu hamil tidak perlu bertaruh nyawa pergi ke fasilitas kesehatan dengan kondisi alam yang tak menentu.
Kegiatan USG Keliling dimulai sejak tahun 2023 dimana Dinas Kesehatan Maluku Tengah memberikan alat USG portable kepada Puskesmas Waer yang berlokasi di Kecamatan Banda Kabupaten Maluku Tengah sebagai bentuk realisasi program kesehatan tersebut.
Tujuan dari program USG Keliling ini sangat bermanfaat bagi warga di pulau-pulau terpencil yang tersebar di Kepulauan Banda,antara lain:
- Menurunkan jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kepulauan Banda Neira.
- Memberikan akses pemeriksaan USG pada ibu hamil tinggal di wilayah terpencil.
- Melakukan deteksi dini apabila ditemukan komplikasi kehamilan sehingga tim medis dapat memberi rekomendasi tindakan selanjutnya yang bisa dilakukan
- Memberikan edukasi tentang pentingnya kesehatan ibu dan anak.
Program USG Keliling secara tidak langsung menjadi sarana promosi kesehatan bagi para ibu hamil saja namun dr. Ikram beserta tim Puskesmas juga mengajarkan pentingnya hidup sehat selama kehamilan. Para Ibu hamil akan mendapatkan edukasi mengenai pola makan yang benar, tanda bahaya yang harus diwaspadai, hingga pentingnya pemeriksaan rutin.
Program USG Keliling juga dibarengi dengan program skrining kesehatan yang dilakukan oleh para tim medis. Skrining kesehatan yang dilakukan untuk mendeteksi penyakit menular seperti TBC, malaria, hingga kusta. Sementara ibu hamil juga rentan terhadap hipertensi dan diabetes gestasional. Tim medis juga memberikan imunisasi tetanus pada ibu hamil.
Tenaga medis tidak hanya concern terhadap kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandung, dimana tenaga medis juga meninjau kondisi sanitasi dan memberi edukasi tentang pentingnya air bersih dan kebersihan lingkungan yang dapat meningkatkan kualitas hidup warga di pulau-pulau kecil di Kepulauan Banda.
Terobosan USG Keliling dari Dr. Ikramsyah Maulana, Raih Prestasi di Ajang SATU Indonesia Awards 2024
dr. Ikramsyah Maulana merupakan dokter berusia muda yang memiliki ide visioner dengan program USG Keliling. Hingga akhirnya beliau mendapatkan apresiasi penghargaan di ajang SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards tahun 2024 di bidang kesehatan dengan judul kegiatan “Tindakan Kecil yang Dapat Menyelamatkan 2 Nyawa.”SATU Indonesia Awards sendiri merupakan ajang apresiasi yang rutin diselenggarakan tiap tahun oleh PT. Astra International Tbk. SATU Indonesia Awards memberikan penghargaan kepada anak muda Indonesia yang telah memberikan kontribusi positif dalam bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, teknologi dan kewirausahaan.
Sejatinya kesehatan ibu hamil perlu mendapat perhatian serius dari kita semua. Sebagai orang tua tentu kita ingin anak yang dilahirkan kelak dapat selamat dan tak kurang suatu kondisi apapun. Sementara ibu hamil yang akan melahirkan pun juga tetap mendapat perawatan kesehatan selama hamil hingga melahirkan.
Semoga kontribusi dr. Ikramsyah Maulana dan tim medis di Kepulauan Banda bisa meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di pulau-pulau kecil yang ada di Provinsi Maluku.
#APA2025-ODOP
Referensi:
Esai dr. Ikramsyah Maulana
Posting Komentar untuk "USG Keliling di Kepulauan Banda, Ide Inovatif Dari Seorang dr. Ikramsyah Maulana"