Strategi Investasi Reksadana Agar Bisa Keruk Cuan Maksimal


Strategi Investasi Reksadana
Credit Photo: Freepik


Reksadana menjadi investasi yang sedang digemari, khususnya oleh para investor pemula. Instrumen investasi ini banyak dipilih oleh investor karena risikonya yang lebih rendah dibandingkan saham. Selain lebih aman, investasi reksadana juga bisa dilakukan dengan modal yang sangat terjangkau. 

Dengan modal yang lebih kecil, Anda sudah bisa mendapatkan keuntungan atau hasil yang kompetitif dengan instrumen investasi lain. Saat ini investasi reksadana juga bisa dilakukan secara mudah, salah satunya melalui mobile banking. Produk investasi reksadana yang bisa Anda pilih pun bermacam-macam, yang bisa disesuaikan dengan keinginan.

Alasan lainnya mengapa reksadana banyak dipilih karena investasi Anda akan dikelola oleh manajer investasi profesional. Manajer investasi akan mengelola dana investasi Anda ke sejumlah instrumen investasi agar menghasilkan return atau keuntungan yang optimal. Namun Anda jangan lepas tangan begitu saja. Ada sejumlah strategi investasi reksadana yang perlu Anda terapkan agar bisa mendulang cuan lebih maksimal.

Strategi Investasi Reksadana

Meski Anda akan mempercayakan modal kepada manajer investasi, namun sebaiknya Anda juga paham strategi dalam investasi reksadana. Jangan hanya membeli reksadana lalu mendiamkannya begitu saja. Anda bisa memperoleh keuntungan lebih banyak apabila bisa menerapkan strategi investasi reksadana dengan tepat. 

PermataMobile X
Credit Photo: Freepik


Berikut lima strategi reksadana yang perlu Anda pahami dan terapkan:

Strategi Lump Sump

Lump sump dalam dunia investasi adalah istilah untuk metode transaksi yang menempatkan seluruh dana investasi di awal. Strategi ini biasanya diterapkan dalam investasi reksadana saat harga investasi sedang turun. Jadi nantinya Anda tinggal menunggu nilai investasi berangsur naik seiring berjalannya waktu, sehingga keuntungan yang didapat bisa besar. 

Namun dalam strategi lump sump, Anda hanya mendapatkan satu harga saja karena dana investasi sudah dialokasikan secara langsung di awal. Dibandingkan strategi lainnya, imbal hasil yang Anda terima pun akan lebih kecil. Risiko kerugian juga tetap ada dalam strategi ini. Karena dana sudah dilimpahkan semua di awal, maka kerugian yang akan Anda tanggung juga lebih besar. 

Strategi Market Timing

Strategi investasi reksadana lainnya yang bisa Anda terapkan adalah strategi market timing. Untuk menjalankan strategi ini, dibutuhkan kecermatan atau ketelitian yang tinggi. Anda dituntut untuk paham kapan waktu yang tepat untuk membeli investasi supaya bisa mengeruk keuntungan yang maksimal. 

Dalam strategi market timing, Anda perlu melakukan pembelian saat pasar sedang menguat dan harganya cenderung rendah. Jadi Anda perlu rutin mengamati indikator Indeks Harga Saham (IHSG) dan fluktuasi imbal hasil obligasi. Kunci penting menerapkan strategi ini tidak hanya ketelitian, namun Anda juga harus bersabar. Jangan sampai terbawa emosi hingga Anda gegabah membeli investasi karena bisa-bisa Anda malah merugi. 

Strategi Dollar Cost Averaging

Strategi dollar cost averaging juga bisa Anda terapkan saat berinvestasi reksadana. Strategi ini dilakukan dengan menyetorkan dana atau melakukan pembelian dalam jumlah yang sama selama periode tertentu. Contohnya, Anda membeli Reksadana sejumlah Rp1 juta setiap bulan sekali selama empat tahun. 

Strategi ini cocok bagi investor yang mempunyai penghasilan tetap per bulannya karena sifat pembeliannya dilakukan secara rutin dan stabil. Strategi ini umumnya tidak terlalu memperdulikan harga investasi dengan tujuan meminimalisir risiko yang bisa muncul karena fluktuasi penurunan harga. Dengan berinvestasi secara rutin atau berkala, risiko kerugian pun lebih kecil. Jadi ketika pasar bergerak turun, Anda bisa terhindar dari kerugian yang lebih besar. 

Strategi Buy and Hold

Strategi lain yang bisa Anda lakukan saat berinvestasi reksadana adalah strategi buy and hold. Strategi ini cocok bagi Anda yang memiliki tujuan finansial jangka panjang. Sebagaimana namanya, metode dalam strategi ini adalah buy (membeli investasi) dan hold (mendiamkannya). Jadi setelah Anda membeli investasi, selanjutnya hanya perlu mendiamkannya dalam waktu cukup lama atau sesuai dengan keinginan Anda. 

Saat menerapkan strategi buy and hold, Anda tidak perlu memantau pergerakan harga pasar secara rutin. Dengan asumsi, investasi yang Anda lakukan dalam jangka panjang akan memberikan keuntungan yang lebih besar atau maksimal. Idealnya untuk mendulang hasil yang lebih besar, Anda disarankan menerapkan strategi ini untuk investasi selama lima belas tahun. Jadi selama durasi waktu tersebut, dana investasi Anda akan disimpan dan tidak melakukan pembelian, penjualan, maupun pengalihan. 

Strategi Average Up

Strategi kelima yang dapat Anda terapkan saat berinvestasi reksadana, yaitu strategi average up. Strategi ini memang lebih populer dalam instrumen investasi saham. Meski begitu, tentu saja dalam investasi reksadana Anda tetap membutuhkan strategi ini. Apalagi salah satu produk investasi reksadana yang bisa Anda beli adalah reksadana saham. 

Misalnya Anda membeli atau memiliki 100 lot saham UNVR di harga Rp2.500,00. Dalam waktu seminggu berjalan, harganya naik menjadi Rp3.000,00 per lot. Kemudian Anda menambah saham UNVR sebanyak 50 lot. Pembelian 50 lot inilah yang disebut dengan averaging up. Dalam sebulan kemudian, harga saham UNVR naik lagi sampai Rp4.000,00. Di momen inilah Anda memutuskan untuk melepas atau menjual seluruh saham UNVR yang dimiliki. 

Itulah beberapa strategi investasi reksadana yang perlu dipahami dan bisa Anda terapkan untuk meraih keuntungan maksimal. Banyak investor reksadana yang memasrahkan begitu saja modalnya kepada manajer investasi untuk dikelola. Namun penting bagi Anda untuk belajar dan menguasai strategi dalam investasi Reksadana. Dengan begitu Anda memiliki peran dalam meraih keuntungan investasi serta dengan risiko kerugiannya. 

Kemudahan Mobile Banking untuk Investasi Reksadana

Investasi reksadana bisa Anda lakukan secara praktis melalui mobile banking. Salah satu mobile banking yang menyediakan layanan investasi Reksadana adalah PermataMobile X. Anda bisa memulai investasi reksadana dengan modal sebesar Rp100,000. Ada empat produk investasi reksadana yang bisa Anda pilih, yaitu reksadana pasar uang, pendapatan tetap, saham, dan campuran. 

PermataMobile X adalah platform keuangan digital yang disediakan oleh PermataBank, mobile banking ini bisa Anda unduh secara mudah di Play Store dan App Store. Selain layanan investasi reksadana, PermataMobile X juga menyediakan ratusan fitur transaksi lainnya yang bisa Anda gunakan. 

Layanan yang tersedia dalam PermataMobile X, diantaranya transfer dana secepat kilat dengan BI-Fast, bayar tagihan (tagihan listrik, internet, kartu kredit, dan lainnya), cek mutasi rekening hingga 12 bulan, WhatsApp Gift, mengelola kartu kredit (mengubah transaksi jadi cicilan, aktivasi kartu kredit, dan sebagainya), pembayaran menggunakan QR Pay, tarik tunai tanpa kartu di PermataATM dan gerai Indomaret dengan fitur Mobile Cash, dan Apply produk-produk PermataBank. 

Informasi lebih lengkap mengenai cara daftar mobile banking PermataMobile X dan persyaratannya bisa Anda baca di laman https://www.permatabank.com/id/permatamobilex. 



Blogger Surabaya
Blogger Surabaya Selamat datang di blog pribadi saya. Blog ini menerima kerjasama Content Placement. Jika ingin bekerjasama silahkan hubungi via email mariatanjung7@gmail.com

4 komentar untuk "Strategi Investasi Reksadana Agar Bisa Keruk Cuan Maksimal"

  1. Investasi sekarang makin banyak pilihannya dan sangat mudah untuk diakses. Ini karena perkembangan teknologi informasi yang masif di Indonesia.

    BalasHapus
  2. Aku masih belajar nih soal reksadana. Pilih-pilih mana yang menguntungkan dan engga bikin boncos, musti ada ilmunya. Seringkali malah ikut-ikutan doang...

    BalasHapus
  3. Ternyata ada 5 ya strateginya, belum praktik nih, saya baru sampai tahap beli rutin per bulan, tanpa memperhatikan naik turunnya, belum maksimal sih dapatnya tapi ya ada naik sedikit, terima kasih sharingnya
    apalagi bisa transaksi via mobile banking jadi lebih mudah untuk beli reksadana

    BalasHapus
  4. Berarti kudu paham strategi ini jika ingin investasi, ya, Kak. Sama kayak kita mesti paham apapun hal yang ingin kita lakukan sebelum terjun langsung ketika melaksanakan. Mungkin di awal agak bingung istilahnya, tapi kalau sudah sering terpapar, mesti bisa, ya, kan, Kak.

    BalasHapus