Bersama Bergerak Berdaya Menjaga Hutan, Kembalikan ke Fungsinya Sedia Kala

Hutan Indonesia
Credit Photo: Dokumentasi Pribadi

Berbicara mengenai hutan Indonesia, saya sangat takjub dengan keberadaan hutan di Indonesia ketika sedang berdomisili di Kalimantan Timur, tepatnya di kota Balikpapan sekitar tahun 1990an. 

Hutan menurut Undang-Undang Nomor 14 tahun 1999 memiliki pengertian suatu kesatuan ekosistem berupa hammparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan. Ketika tinggal di Balikpapan, saya melihat kota tersebut termasuk kota dengan hutan yang cukup luas keberadaannya. Tentu saja keberadaan hutan di Indonesia banyak sekali membawa manfaat, diantaranya:
  • Sebagai resapan air, maka keberadaan hutan dapat mencegah terjadinya banjir
  • Menyerap karbondioksida yang dihasilkan dari seluruh aktivitas manusia seperti limbah pabrik dan juga asap kendaraan bermotor.
  • Berfungsi sebagai paru-paru dunia dimana hutan menghasilkan oksigen untuk hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
Ketika saya harus pindah ke salah satu kota di Pulau Jawa, maka di sana saya menemukan hutan kota yang dibangun oleh pemerintah setempat dimana dapat dikunjungi oleh warga untuk sekadar refreshing atau menghirup udara segar di antara pepohonan yang tinggi menjulang. Yup, karena selama saya bekerja di divisi marketing maka hampir sebagian besar aktivitas dilakukan di luar ruangan. Terbayang pastinya udara kota besar yang harus saya hirup, penuh dengan asap kendaraan bermotor yang kemungkinan dapat menyebabkan polusi udara. 

Berbicara mengenai polusi atau pencemaran udara, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya:
  1. Kebakaran hutan
  2. Asap kendaraan bermotor
  3. Asap yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik yang beroperasi di kota besar
  4. Serta masih banyak lagi tindakan yang dilakukan oknum masyarakat dimana berisiko menyebabkan pencemaran udara
Hutan merupakan penyeimbang ekosistem dimana keberadaan hutan sangat memberi pengaruh positif terhadap iklam di dunia. Selain sebagai penyeimbang ekosistem, tidak dapat dipungkiri keindahan hutan di Indonesia dapat menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Hal ini dikarenakan keindahan hutan di Indonesia menjadi keanekaragaman hayati yang menjadi keunikan dibanding negara lain.

Bagi sebagian orang yang memiliki hobi travelling menyatu dengan alam, hutan bisa menjadik destinasi untuk dirinya berwisata dan melakukan healing dengan menghirup udara segar di dalamnya. 

Sayang sekali di beberapa wilayah, faktanya masih banyak terjadi kebakaran hutan dan lahan di Indonesia yang sungguh memprihatinkan. Selain karena perubahan iklim dan juga faktor alami yang terjadi Indonesia, kebakaran hutan juga disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. 

Beberapa contoh faktor alam yang menyebabkan kebakaran hutan Indonesia antara lain:
  • Letusan gunung berapi yang membakar sebagian area di hutan
  • Kilat yang menyambar beberapa pepohonan sehingga menyebabkan terbakar lalu menjalar ke ranting tumbuhan lainnya. 
  • Musim kemarau yang menimbulkan cuaca panas ekstrim
Sementara kebakaran hutan Indonesia yang disebabkan ulah manusia yaitu penebangan hutan secara liar untuk diambil sumber daya yang ada di dalamnya demi keuntungan pihak-pihak tertentu. 

Tentu saja penebangan hutan secara liar akan berbahaya bagi ekosistem di dalamnya. Selain itu ada banyak dampak buruk atas dilakuan penebangan hutan Indonesia secara liar, antara lain:
  1. Dapat menyebabkan timbulkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor
  2. Punahnya ekosistem seperti satwa-satwa yang bermukim di hutan
  3. Hilangnya  kesuburan tanah sehingga pada beberapa lahan tidak mungkin dilakukan budidaya penanaman sayur atau produk pertanian lainnya.
  4. Hilangnya sumber resapan air


Hutan Indonesia sebagai Hujan Tropis
Credit Photo: Dokumentasi Pribadi

Bangga Dengan Hutan Indonesia, Terbesar ke-3 di Dunia

Sebagai warga negara Indonesia, saya bangga dengan hutan Indonesia, karena faktanya Indonesia merupakan negara dengan Hutan Hujan Tropis terbesar ke-3 di dunia. Anda bisa bayangkan bahwa hutan Indonesia tersebar di beberapa pulau besar yang ada, sebut saja Sumatera, Kalimantan, Papua hingga Sulawesi.

Seperti yang kita ketahui, ada banyak manfaat dari hutan hujan tropis itu sendiri antara lain:
  1. Dapat menghasilkan oksigen dan menyerap Karbondioksida. Bayangkan jika Indonesia memiliki hutan hujan tropis yang banyak, artinya ada banyak miliaran oksigen yang dihasilkan untuk kemaslahatan warga negara Indonesia.
  2. Negara yang memiliki hutan hujan tropis artinya memiliki cadangan air besar yang berguna bagi kelangsungan hidup orang banyak
  3. Adanya hutan hujan tropis di sebuah negara mampu mengendalikan cuaca sehingga negara tersebut tidak mudah mengalami perubahan cuaca yang ekstrim.
Namun apa jadinya apabila sering terjadi kebakaran hutan dan lahan di Indonesia, tentu saya pribadi akan merasa waswas.  Setelah banyak membaca literatur bahwa begitu banyak dampak negatif dengan adanya kebakaran hutan, maka ada semacam sugesti dari dalam diri sendiri untuk berusaha berkontribusi sekecil apapun untuk mencegah kebakaran hutan di Indonesia.

Sebenarnya ada banyak tindakan yang dapat kita lakukan untuk menjaga hutan dan lahan serta melestarikan alam, baik itu secara individu maupun berkelompok. Beberapa cara untuk menjaga hutan dalam upaya melestarikan alam, antara lain:

1. Tidak Melakukan Penebangan Liar

Penebangan liar tentu saja sebuah aktivitas yang tidak memiliki izin dari pemerintah terkait yang berhubungan dengan fungsi hutan. Penebangan liar di hutan tentu bertujuan untuk mengambil keuntungan dari sumber daya yang ada di dalam hutan, tanpa memikirkan dampak negatifnya.

2. Tidak Membuang Sampah di Hutan

Keberadaan hutan tentu saja tak lepas dari aktivitas manusia. Jika kita memasuki kawasan hutan, perlu pengingat pada diri sendiri untuk tidak melakukan tindakan yang merusak hutan. 

Jangan membuang sampah di hutan karena dapat menyebabkan sulit terjadi resapan air akibat sampah yang tak bisa didaur ulang. Jangan hanya karena hutan merupakan area yang tersembunyi sehingga aktivitas kita tak ada yang mengawasi. Selain itu pula jangan lakukan pengrusakan ketika kita masuk ke area hutan, karena sekecil apapun pengrusakan di hutan menandakan bahwa kita sebagai individu tidak peduli terhadap lingkungan yang menjadi penyeimbang ekosistem.

3. Melakukan Tebang Pilih

Kayu merupakan material yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Kayu yang berasal dari pepohonan di hutan dapat diolah menjadi berbagai barang yang dibutuhkan manusia. Akan tetapi pemanfaatan kayu di hutan juga harus disesuaiakn agar tak merusak lingkungan.

Tebang pilih merupakan salah satu metode yang diyakini dapat meminimalkan kerusakan hutan. Pilihlah pohon yang sudah tua dan hampir mati untuk diambil serta diolah kayunya, dan biarkan pohon yang masih mudah untuk berkembang memberikan manfaat bagi manusia di bumi ini.

Penutup

Tentunya tidak ada masalah tanpa solusi asalkan kita semua niat untuk merealisasikannya. Begitu juga dengan maraknya kebakaran hutan Indonesia yang terjadi beberapa waktu ini. Ada banyak solusi yang bisa kita lakukan dalam upaya mengatasi kebakaran hutan dan lahan, yaitu:
  • Memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar, khususnya yang tinggal di dekat area hutan.
Sebenarnya edukasi tidak hanya dilakukan kepada masyarakat yang tinggal dekat dengan hutan. Para pendaki gunung pun juga seharusnya mendapatkan edukasi karena tak jarang dari para pendaki gunung tanpa sengaja dan disadari melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan.

Selain itu pula, edukasi kepada masyarakat sekitar juga perlu dilakukan oleh pemerintah agar penduduk tidak melakukan aksi penebangan liar demi kepentingan pribadi.
  • Persiapan alat pemadam kebakaran
Alat pemadam kebakaran seharusnya bisa disediakan di beberapa tempat yang rawan terjadinya kebakaran hutan. Tempat penampungan air untuk mencegah kebakaran bisa dibangun agar sedini mungkin ketika terlihat api maka masyarakat sekitar sudah tahu harus melakukan tindakan apa.

Memang tugas  memadamkan api menjadi tugas tim pemadam kebakaran, namun alangkah baiknya jika ada kesadaran penuh dari masyarakat setempat untuk saling mengingatkan apabila ada bahaya api nampak di depan mata.
  • Lakukan patroli secara rutin
Patroli merupakan kegiatan untuk memantau apakah hutan berpotensi terjadinya kebakaran pada musim-musim tertentu. Tentunya tugas patroli bukan hanya kewajiban pemerintah, namun penduduk setempat juga harus punya kesadaran memiliki alam, dalam hal ini hutan yang berdekatan dengan tempat tinggal mereka.

#BersamaBergerakBerdaya tanpa perbedaan diantara kita semua bangsa Indonesia demi menjaga kelestarian hutan dan lingkungan hidup agar bisa dinikmati juga oleh anak cucu kita. #UntukmuBumiku 

Mari kita sebagai bangsa Indonesia #BersamaBergerakBerdaya menjaga hutan Indonesia untuk pelestarian lingkungan demi keberlangsungan hidup anak cucu kita kelak.




Referensi:

https://dlh.semarangkota.go.id/penyebab-terjadinya-pencemaran-udara/

https://lindungihutan.com/blog/hutan-adalah-jenis-ciri-dan-manfaat-hutan/

https://www.merdeka.com/jatim/penyebab-terjadinya-kebakaran-hutan-dan-cara-mencegahnya-kln.html

https://mutuinstitute.com/post/fungsi-hutan-hujan-tropis

https://pustandpi.or.id/2021/12/31/sikap-yang-dilakukan-untuk-menjaga-kelestarian-hutan/

https://damkar.bandaacehkota.go.id/2020/07/19/cara-mencegah-kebakaran-hutan-dan-lahan/
Blogger Surabaya
Blogger Surabaya Selamat datang di blog pribadi saya. Blog ini menerima kerjasama Content Placement. Jika ingin bekerjasama silahkan hubungi via email mariatanjung7@gmail.com

22 komentar untuk "Bersama Bergerak Berdaya Menjaga Hutan, Kembalikan ke Fungsinya Sedia Kala"

  1. Dulu pas aku kecil ingat banget kalau lingkungan di sekitarku itu sebelumnya ditumbuhi pepohonan rimbun dan tumbuh-tumbuhan, tapi sekarang udah berubah jadi perumahan elit. Sedih sih melihatnya karena sudah jarang ada orang yang mau menanam dan peduli pada lingkungan sekitar yang hijau.

    BalasHapus
  2. #BersamaBergerakBerdaya merawat,. menjaga, dan melestarikan hutan dibutuhkan sebagai langkah kolektif kita untuk masa depan yang lebih baik ya Mbak.

    BalasHapus
  3. Kebakaran hutan akan semakin sering terjadi pada musim kemarau seperti saat ini. Tapi ulah oknum manusia tetap penyebab utamanya

    BalasHapus
  4. Penebangan liar ini susah dikendalikan ya. Di perhutani Cianjur saja, sering dengar kalau polisi hutannya kewalahan katanya dengan para penebang liar ini. Mereka maunya ambil untung, tanpa mikirin kerusakan hutan justru menyebabkan banyak bencana

    BalasHapus
  5. Bersama bergerak berdaya tampaknya juga harus dilakukan bersama dengan pada penegak hukum. Penegak hukum menjadikan sanksi terhadap perusak lingkungan menjadi tidak serius.
    Mereka yang melakukan pembakaran hutan tidak diberi sanksi tegas.

    BalasHapus
  6. Hutan memiliki banyak sekali manfaat untuk menopang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya, karenanya harus dijaga dan dipelihara, sayangnya tidak semua sadar kalau kerusakan yang dilakukan hari ini akan berdampak pada memburuknya kehidupan anak cucu serta generasi selanjutnya, karenanya sejak sekarang masing-masing orang harus memiliki kesadaran menjaga kelestarian hutan terutama lingkungan di sekitarnya.

    BalasHapus
  7. Kasus karhutla ini enggak bisa dianggap enteng ya. Dari karhutla dampaknya bisa langsung ke bumi sendiri dari pemanasan global sampai masalah kemanusiaan. Kadang suka heran saja kenapa milih bakar hutan alih-alih menggunakan lahan yang terbengkalai. 💔

    BalasHapus
  8. Ayo kita galakkan merawat tumbuhan yang ada disekitar ... agar kondisi tanah bagus dan subur

    BalasHapus
  9. semoga setelah ini kerusakan hutan di Indonesia bahkan dunia makin berkurang ya mba Maria, dan mari kita berpegangan tangan untuk mencegah kerusakan hutan tersebut dengan berkolaborasi dalam berbagai kegiatan

    BalasHapus
  10. Terbayang bagaimana jadinya jika kelak kawasan hutan di tanah air ini nggak lagi berada di posisi ketiga sebagai lahan hutan terluas, melainkan merosot terus karena deforestasi yang belum juga bisa berhenti. Padahal memang fungsi hutan bagi kehidupan kita sebagai manusia kan, banyak sekali.

    BalasHapus
  11. Kalau di Sumatera pasti tetap saja akan terjadi kebakaran hutan, baik itu tak sengaja atau disengaja seperti membuka lahan baru. Memang kesadaran masyarakat masih rendah banget akan hal ini. Baru deh merasakan arti pentingnya hutan kalau efek negatif tersebut menimpa masyarakat di sekitarnya huhu

    BalasHapus
  12. mari semua pihak berkolaborasi bergandengan tangan untuk menjaga hutan Indonesia kembali pulih agar hutan kita lestari untuk masa depan anak cucu kita nanti

    BalasHapus
  13. Kebakaran hutan yang terjadi apa ulah oknum yaa....kenapa bisa serentak berkelanjutan...misalkan iya kenapa yaa gak memikirkan dampak bagi bumi tercinta....heran aku tu manusia diberi akal budi untuk bisa berfikir untuk kebaikan bukan untuk merusak.

    BalasHapus
  14. Predikat negara dengan hutan terbesar ketiga di dunia, bisa saja hilang kalau kita tidak aware akan pentingny hutan. Salah satu cara sederhana yang saya lakukan adalah mengurangi penggunaan tisu.

    BalasHapus
  15. Mengurangi penggunaan tisu, dan lebih banyak menggunakan produk daur ulang bisa jadi langkah sederhana kita untuk jaga kelestarian hutan ya bun..

    BalasHapus
  16. Yuk jaga hutan kita, jika bukan kita siapa lagi. Bangga ya Indonesia menjadi paru-paru dunia, itu artinya Indonesia emmpunyai peran penting bagi dunia

    BalasHapus
  17. Sejak pandemi, kami yang biasanya jalan jalan indoor, memilih jalan jalan outdoor ke taman atau hutan. Jangan sampai deh hutan makin sedikit.Nanti bagaimana nasib keturunan kita kalau udara bersih jadi berkurang.

    BalasHapus
  18. Hutan di Indonesia itu yang ketiga terbesar di dunia ya?
    Saya fikir yang kedua.
    Jadi selain Brazil, negara mana lagi kah yang punya hutan lebih besar dari hutan Indonesia?

    BalasHapus
  19. Setujuuu, dengan #BersamaBergerakBerdaya menjaga hutan Indonesia maka akan terwujud pelestarian lingkungan demi keberlangsungan hidup generasi penerus bangsa ini

    BalasHapus
  20. tebang pilih sepertinya jarang dijadikan acuan oleh mereka yang akan menebang pohon. Bahkan hutan sampai digunduli begitu aja, padahal kalau ditebang semua akibatnya besar banget, seperti banjir atau tanah longsor misalnya.
    Perlu kesadaran diri yang besar juga dari masyarakat kita supaya sama-sama menjaga lingkungan

    BalasHapus
  21. Anonim12.21.00

    iya ya mbak kalo di tengah kota namanya hutan kota yang sudah dikelola pemerintah kota. yah walaupun fungsinya tidak banyak sebanyak hutan asalnya, tapi setidaknya ada teman rindang buat jalan jalan pagi dan sore untuk menghirup udara segar

    BalasHapus
  22. Duluu 2005 pernah ke Balikpapan dan kemarin pandemi 2020 kesana lagi uhuyy banyak yg berubah...dulu jalur kearah bandara masih banyak ijo2 hutan asri kmrn sudah ramee banyak perumahan dkk

    Perlu kerjasama kita semua supaya lingkungan terjaga apalagi skrg panasnya hot banget belum dikasih hujan pula...

    BalasHapus